biar kalam yang berbicara..

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by nur3izz - - 0 comments










Andai esok tiada untukku

Maafkan segala salah khilafku

Andai belum terbayar hutangku

Mohon dituntut dengan kerabatku

Andai pernah ku janji sesuatu

Atau tingginya harapan dirimu

Sudilah ampunkan kelemahan daku

Tidak ku pinta seawal itu

Iringilah aku dengan doamu

Posted by PeNaWar_HaTi - - 0 comments

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.

(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”

(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang – orang yang berada di shaf barisan depan di dalam solat berjamaah.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan”

(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf pada solat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf”

(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.

(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia”

(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan solat subuh dan ‘ashar secara berjama’ah.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “ Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’”

(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”

(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”

(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat ( berdoa ) kepada orang – orang yang sedang makan sahur”

Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah "

(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu pagi hingga petang dan di waktu malam hingga subuh”

(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”

(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Posted by sisfaeez - - 0 comments


"Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanya digerakkan oleh sedikit manusia, terutamanya seorang Muslim. Dari seluruh Muslim yang ada, hanya sedikit yang sedar. Dari sedikit yang sedar itu, lebih sedikit lagi yang berdakwah. Dari jumlah yang sedikit dalam berdakwah, lebih sedikit lagi yang berjuang. Dan dari sedikit yang berjuang, hanya sedikit yang sabar. Begitu pula dari mereka yang sedikit dalam bersabar itu, lebih sedikit lagi yang sampai pada akhir perjalanan."

~ Imam Hassan Al-Banna

Posted by nur3izz - - 0 comments

Posted by gen13's peers - - 0 comments

Posted by gen13's peers - - 0 comments
Posted by gen13's peers - - 0 comments

Posted by gen13's peers - - 2 comments

“… we have more degrees,

but less sense;

more knowledge,

but less judgment;

more experts,

but more problems…”


Dr. Bob
Moorehead,

Paradox of Our Time

Posted by nur3izz - - 0 comments

Posted by PeNaWar_HaTi - - 0 comments


Assalamualaikum wbrt,

Sidang pembaca yang dirahmati Allah swt lagi disayangi Rasulullah saw,




1. Kewajipan menuntut ilmu.

Seseorang muslim dapat memelihara akalnya dengan ilmu dan mempergunakan akalnya untuk mendapat petunjuk serta ni’mat Allah Subhanahuwata’ala. Oleh itu, di sisi Islam, menuntut ilmu adalah amalan fardhu dan mulia bagi setiap muslim dan muslimah.

Sabda Rasulullah Salallahu’alaihiwasallam:

“Mencari ilmu adalah fardhu ke atas setiap muslim “(Hadis riwayat Ibnu Majah).

Sehubungan dengan itu Allah Subhanahuwata’ala juga menyeru kepada setiap muslim supaya terus-menerus menuntut ilmu. Dialah yang akan mengangkat darjat para ilmuan (ulama’). Ilmuan juga digolongkan oleh Allah Subhanahuwata’ala sebagai orang yang bertaqwa.

FirmanNya:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah ulama’ “(Al-Fathir: 28).

Oleh yang demikian, kita dituntut oleh Islam supaya bersungguh-sungguh menuntut ilmu pengetahuan supaya semakin bertambah ilmu, maka semakin dekatlah diri kita dengan Allah Subhanahuwata’ala. Ilmu itu merupakan cahaya untuk kita lebih merasai keesaan Allah Subhanahuwata’ala, serta kekuasaan dan keagonganNya. Dengan ini akan bertambahlah ketakutan (ketaqwaan) kepada Allah Subhanahuwata’ala.

Islam juga mengutamakan orang-orang yang mempunyai ilmu sepertimana firman Allah Subhanahuwata’ala:

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

Safwan Ibn Assal Al-Maradi telah datang menemui Rasulullah Salallahu’alaihiwasallam sedang baginda berada di masjid, maka berkatalah dia kepada Rasulullah Salallahu’alaihiwasallam, “Wahai Rasulullah Salallahu’alaihiwasallam, aku ini sedang mencari ilmu”.

Maka Rasulullah Salallahu’alaihiwasallam pun bersabda yang bermaksud:

“Dipersilakan dengan gembira kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu diselubungi oleh para malaikat sehingga bersusun sebahagiannya ke atas sebahagiannya hingga sampai mereka kelangit dunia, lantaran cinta mereka kepada apa yang dituntutnya “(Riwayat Ahmad dan Attabarani,Ibnu Habban dan Al-Hakim).

2. Menuntut ilmu hingga ke akhir hayat.

Yang dikatakan menuntut ilmu hingga ke akhir hayat ialah kita terus menerus membaca, mengkaji serta menambahkan ilmu hinggalah ke akhir hayat. Para salafussoleh dan ulama’-ulama’ terdahulu, mereka memandang bahawa ilmu itu akan hidup dan berkembang terus dengan cara belajar dan membaca. Sebaliknya ilmu itu akan kering serta layu apabila berhenti belajar dan membaca.

Sebuah kata-kata masyhur oleh Imam Ibn Abdul Barri:

“Kamu sentiasa menjadi ‘alim selagi mana kamu menjadi pelajar, maka apabila kamu merasa cukup, kamu telah menjadi jahil”.

Imam Malik juga ada mengatakan:

“Tidak wajar bagi seorang yang mempunyai ilmu meninggalkan pelajarannya”Telah di katakan kepada Ibn Mubarak: “Sampai bilakah kamu menuntut ilmu?”. Beliau lantas menjawab, “Hingga ke akhir hayat dan boleh jadi ada kalimah yang berguna kepadaku yang belum aku tulis lagi.”Alangkah indahnya jawaban Imam Sufian terhadap soalan:

“Siapakah di antara manusia yang paling berhajat kepada ilmu?”. Maka berkatalah Imam Sufian,“orang yang paling alim di kalangan mereka”.

Justeru itu alangkah cintanya para ulama’ terdahulu terhadap ilmu dan alangkah besarnya ilmu di dalam jiwa mereka. Oleh itu marilah manusia yang ada pada hari ini mengikut dan meneladan jejak langkah mereka.

3. Kesimpulan.

a. Islam mendidik umatnya supaya terus-menerus menuntut ilmu.

b. Menuntut ilmu adalah fardhu di atas setiap individu muslim.

c. Penuntut muslim bertanggungjawab menuntut ilmu dengan sebaik yang mungkin.

d. Menuntut ilmu di nilai sebagai amal jihad di sisi Allah Subhanahuwata’ala dan mendapat pahala di sisiNya.

e. Islam menyeru umatnya menuntut ilmu agar lebih dekat dan bertaqwa kepada Allah Subhanahuwata’ala .

f. Tanpa Ilmu manusia buta, tanpa iman manusia sengsara.

g. Contohilah ulama’ terdahulu di atas kesungguhan mereka mencari ilmu walaupun terpaksa berjalan beribu-ribu batu jauhnya.

h. Kita hendaklah menuntut ilmu serta melaksanakannya dalam kehidupan kita kerana Allah Subhanahuwata’ala. InsyaAllah usaha-usaha kita itu akan mendapat keberkatan dan keredhaan daripada Allah Subhanahuwata’ala.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rintihan Hamba

Ya Allah, kami tidak mampu untuk melaksanakan tanggungjawab yang Kau amanahkan kepada kami, melainkan dengan bantuanMu. Oleh itu, bantulah kami untuk melaksanakannya!

Ya Allah, kami tidak mampu memelihara diri kami dari terjerumus ke dalam kemaksiatan kepadaMu, melainkan dengan pemeliharaanMu. Oleh itu, peliharalah diri kami dari keterjerumusan itu!

Ya Allah, bantulah kami untuk benar-benar menjadi HAMBA-Mu!